Mengaji di Mushalla
Pagi Sabtu, 15 Agustus 2020, Fajar Shidiq datang ke rumah Imam Tsaqafi, ketika itu Malin sedang mengulang kaji Imam dan Qonita. Fajar Shidiq mengabarkan kalau ia sudah pindah ke rumah barunya yang terletak di samping sekolah SDN 02 Batu Balang. "Ayo lah ustazd, mari datang ke rumah aku" ajak Fajar.
Setelah Imam dan Qonita siap mengaji, kita sama-sama pergi melihat rumah tempat tinggal baru Fajar itu. Pagi itu Pak Riyan, Papanya Fajar sedang beres-beres rumah.
"Kita mau mengaji da Riyan!" kata Malin. "Macam mana caranya ni ustazd, di atas rumah belum ada tikar" jawabnya.
"Bagaimana kalau kita ngaji di mushalla ini aja?" ajak Fajar mengalihkan perhatian kita semua melihat ke mushalla yang ada di samping rumahnya itu. "Ayo!" sambut Malin.
Pak Riyan bergegas mencari kunci mushalla, kemudian membukanya. Wah kotor sekali, banyak sampah dan debu. Sarang laba-laba bertali-tali di sana-sini.
Malin memulai membersihkannya, diikuti Fajar, Qonita, Imam dan pak Riyan. Lebih dari 1 jam mereka menyapu dan membersihkan ruangan mushalla itu, karpet-karpet sajadah shalat semuanya di jemur di bawah panas matahari.
Menjelang zuhur mereka mengaji di Mushalla itu, Imam dan Qonita merasa nyaman sekali, di mushalla itu amat tenang, cocok untuk menghafal Qur'an. Demikian juga Fajar, ia sangat nyaman sekali mengaji di sana. Keesokan harinya mereka kembali mengaji di sana di pagi hari.
Pak Riyan menawarkan kerjasama kepada Malin untuk mendirikan TPQ di mushalla itu. "Kedepan, saya ingin membuka TPQ di mushalla ini ustazd, anak saya Dela ada kemampuan dalam mengaji Al-quran, nanti kita kerjasama ya! pintanya. Malin setuju dan menyemangati pak Riyan.
Pak Riyan selalu menginformasikan perkembangan TPQ itu kepada ibu Nurainarti, S.Pd, M. Mpd kepala sekolah SDN 02 Batu Balang tempat TPQ itu berada. Ibu Narti sangat setuju sekali dengan program yang sedang dijalankan pak Riyan.
"Jikalau memang pak Riyan berniat ingin mengembangkan Tempat belajar Alqur'an di mushalla itu, ibu sangat suka, sangat setuju, suami ibu juga itu jurusannya, nanti kan bisa membatu Riyan" katanya. Ibu Narti menyarankan juga kepada pak Riyan supaya ia juga memberitahu pengurus Komite Sekolah mengenai program TPQ yang sedang dibuatnya itu.
Beberapa orang murid TPQ berangan-angan, mereka ingin suatu sa'at nanti tidur bersama-sama di mushalla itu. Malin menyampaikan keinginan itu kepada pak Riyan. Pak Riyan antusias sekali dan ia menyatakan kesediaannya untuk menfasilitasi. "Insyaallah dua bulan lagi lah kita akan tidur di mushalla ini, dalam moment peringatan Maulid Nabi Muhamamd SAW." kata Malin. Anak-anak sangat berharap dan selalu memperbincangkan hal itu dengan teman-temannya.
Belajar ngaji dialihkan waktunya menjadi sore hari, ditandai dengan shalat Ashar berjama'ah di mushalla, setelah itu baru belajar membaca Al-Quran. Murid-murid menyumbang peralatan seperti sapu, kalender dan batrai jam dinding.
Walaupun mengaji di mushalla sudah dimulai, namun belajar private untuk murid-murid sebelumnya masih dilakukan Malin dengan waktu tentatif diantara pagi dan tengah hari.
.
Lanjutkan membaca:
Kembali ke Tentang Kami
0 Komentar